Kejar SDM Unggul, BRI Lakukan Transformasi Melalui BRILSP

Launching BRILSP dari bank BRI.
Sumber :

VIVA – Bank BRI (BBRI) memiliki visi untuk menjadi The Most Valuable Bank In South East Asia & Home To The Best Talent, dengan berkomitmen untuk terus mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) BRI yang bersaing dan unggul. Hal ini juga sejalan dengan cita-cita Presiden Indonesia yaitu “SDM Unggul Indonesia Maju”.

Waspada Kejahatan Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan Saat Lebaran

Direktur Utama Bank BRI, Sunarso mengatakan untuk mencapai Visi BRI sebagai The Most Valuable Bank In South East Asia dan Home to The Best Talent, BRI harus menyiapkan orang dan talenta-talenta yang dicari oleh BRI harus memenuhi tiga kriteria unggul yakni intelegensia capital yang kuat, psychology capital yang baik dan social capital yang tinggi.

“Memang BRI kebanyakan melayani nasabah yang UMKM, maka operational costnya tinggi. Jadi dua yang kita transformasi, yaitu digital dan culture. Pendek kata, kunci dari transformasi itu di culture-nya, di human capitalnya. Membangun human capital itu membangun culture, tidak bisa mengandalkan sinten, tetapi relay pada sistem,”ujar Sunarso dalam launching BRILSP secara daring di Jakarta, Rabu (23/09).

796 Ribu AgenBRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Masyarakat Selama Libur Lebaran

Menurut Sunarso, bekerja di BRI harus menjadi game yang menarik dan pekerja berkompetisi mengikuti aturan main yang menarik. Untuk itu, tugas perusahaan adalah menyiapkan sistem dan aturan main.

“Karena nasib teman-teman semua dari level atas sampai bawah itu harusnya bergantung dari dirinya sendiri. Karena itu saya ingin semua orang mengeluarkan potensinya. Maka tugas perusahaan adalah menyiapkan sistem. Program-programnya adalah membangun sistem, supaya masing-masing individu mampu merencanakan suksesnya sendiri dan semua transparan dan kredibel,” papar Sunarso.

Deretan 5 Brand Perbankan Terkuat di Dunia, BCA Menempati Posisi Pertama

Untuk mengembangkan kompetensi SDM tersebut diwujudkan mulai dari proses rekrutmen. Hal tersebut diungkapkan Direktur Human Capital BRI Herdy Harman dalam welcome remarks Launching BRILSP.

“Dalam proses rekrutmen Bank BRI memperhatikan banyak hal mulai dari karakter berupa intelegensia capital, psikologi capital, dan sosial capital. Pada sisi potensi di masa depan Bank BRI memperhatikan Future Ready Competence seperti kompetensi yang dilihat dari sisi creative, innovative, data driven, adaptive, collaborative, digital library maupun achievement orientation.” urai Herdy Harman.

Sebagai salah satu realisasi dari talent development, Bank BRI secara resmi telah me-launch BRILSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi BRI yang akan melakukan pembuktian kompetensi dengan sertifikasi profesi pada bidang kompetensi tertentu.

BRILSP merupakan LSP perbankan pertama yang telah berdiri sejak 29 Oktober 2019 dan telah mendapat Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dimana Sertifikat yang dikeluarkan telah diakui secara Nasional di Indonesia dan Asia Tenggara.

Selain hal tersebut, BRILSP mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sehingga akan memiliki added value dan daya saing bagi para pekerja BRI Grup.

BRILSP memiliki 22 skema uji kompetensi, 31 asesor yang siap melakukan pengujian kompetensi dengan target peserta uji sebanyak 33.046, di mana jumlah tersebut akan bisa bertambah sesuai dengan pengembangan skema sertifikasi dan target peserta dari semua BRI Group.

Dengan hadirnya BRILSP diharapkan menambah kekuatan BRI dalam megembangkan SDM yang kompeten dan ahli dalam setiap bidang tugasnya.

Dalam mencari talenta-telenta terpilih, Bank BRI secara pro aktif melakukan talent scouting ke berbagai universitas terbaik di Indonesia, bahkan hingga keluar negeri dengan berbagai program seperti scholarship, internship, dan contest.

Bank BRI juga membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik di Indonesia Timur dan juga memberikan kesempatan bagi para difabel.

Program rekrutmen dilakukan di beberapa channel dan melalui berbagai program seperti halnya BFLP (Brilian Future Leader Program), BNLP (Brilian Next Leader Program), dan BBOP (Brilian Banking Officer Program).

BRI Corporate University & Platform Digital

Melalui program seleksi yang sistematis untuk menjaring para bintang yang mumpuni secara akademis dan secara non akademis atau social behavior juga memiliki prestasi dan perilaku yang fit dengan culture perusahaan.

“Melalui berbagai inisiatif komunikasi untuk membangun employee branding, BRI berupaya menarik para talenta terbaik untuk bergabung membangun bangsa. Bank BRI juga didukung oleh learning organization yang mumpuni dan terintegrasi lewat BRI Corporate University yang merupakan pengejawatahan “kawah candradimuka” bagi talenta-talenta Brilian,” tambah Herdy. Sistem Pendidikan yang dibangun diselaraskan dengan perkembangan bisnis terkini sekaligus mampu menjawab tantangan masa depan.

Pemanfaatan platform digital yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja telah dikombinasikan dengan Knowledge Management System serta didukung oleh Subject Matter Expert, akan memperkuat peran BRI Corporate University dalam mencetak pemimpin-pemimpin masa depan.

“Untuk mengawal performance driven culture, Direktorat Human Capital Bank BRI menyusun performance management yang obyektif dan akuntabel melalui penetapan Key Performance Indicator setiap individu yang sejalan dengan Misi perusahaan,” urai Herdy.

Talent Management System yang akuntabel juga dirancang dengan data driven yang komperhensif sehingga proses identification (talent mapping), selection (talent committee), development (program Pendidikan) dan succession (talent pool) dapat dilakukan secara valid dalam suatu system yang disebut Brilliance.

Tentunya system ini akan sangat membantu management untuk menetapkan keputusan-keputusan strategis terkait talent management secara akurat.

“Saya percaya bahwa talenta hebat tidak akan muncul secara tiba–tiba, melainkan hanya dapat terbentuk apabila dilakukan secara kesisteman mulai dari menemukannya, mengembangkannya dan meretainnya dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, Akademisi, Korporasi, Community dan Pemerintah.” tutup Herdy Harman 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya