Logo timesindonesia

Kisah Satu Keluarga di Banyuwangi Lolos Dari Kerusuhan Wamena

Keluarga Widodo, pengungsi Wamena asal Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
Keluarga Widodo, pengungsi Wamena asal Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
Sumber :
  • timesindonesia

“Beruntung anak saya bisa keluar dengan melompat ke belakang ruko," katanya.

Anak saya, lanjut Widodo, diselamatkan oleh warga Papua asal Biak yang juga bermukim di sana. Widodo bersama keluarganya masuk ke rumah orang Biak itu.

Tak lama berselang, bersama anggota keluarganya akhirnya memutuskan berpindah tempat untuk mencari perlindungan. Hingga ia tiba di kantor polisi setempat. Di tempat itu, Widodo berkumpul dengan ratusan pengungsi lainnya. Widodo mengaku banyak pendatang yang mengungsi di tempat itu.

“Ada juga yang dari Banyuwangi lainnya, tapi mereka ada di kota. Banyak orang di sana, kita sudah panik dan ketakutan," katanya.

Setibanya di Banyuwangi sebagai kampung halaman, dirinya sangat bersyukur. Meskipun hasil jerih payah yang selama ini dikumpulkan sirna dan tertinggal di Wamena.

“Yang tersisa dari kami ya hanya nyawa kami ini, dan sepasang baju melekat ini. Rumah, mobil, motor semua hangus," katanya.

Keluarga Widodo merupakan enam dari sekian pengungsi korban kerusuhan Wamena yang pulang diangkut menggunakan pesawat militer Hercules TNI AU via Bandara Abdulrahman Saleh, Malang, Rabu (2/10/2019). Mereka adalah warga Banyuwangi dari Dusun Tegalgondo, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru