Napi Lapas II B Sintang Sulap Kayu jadi Barang Beharga

Barang - barang hasil kreativitas narapidana lapas kela ll B Sintang.[suarakalbar/Beni]
Barang - barang hasil kreativitas narapidana lapas kela ll B Sintang.[suarakalbar/Beni]
Sumber :
  • kalbar

Jeli melihat situasi yang ada, para narapidanalapas kelas II B Sintang memanfaatkan keahlian dan kreativitas mendirikan galeri lapas. Galeri tersebut menjual berbagai macam barang hasil karya seni.

"Barang - barang yang ada di galeri lapas ini semuanya merupakan hasil karya narapidana lapas kelas ll B sendiri," ucap Kepala Bagian Produksi Kerja, Paroni, Selasa (14/01/20).

Dia katakan, dalam memproduksi barang, narapidana diberikan kebebasan sendiri dalam berekspresi menciptakan suatu karya seni.  Peralatan yang digunakan pun masih seadanya, bahkan tidak menggunakan peralatan khusus.

 "Disini kami tidak mengharuskan narapidana untuk membuat barang yang di tentukan. Mereka mau buat apa saja terserah, yang penting bisa dipajang dan dijual di galeri," ujarnya.

Lanjut Kasupsi, bahan yang digunakan  lebih mendominasi menggunakan bahan kayu, yakni kayu Nangka, Akasia, Jati, Tembesuk dan bahan lainnya.

"Barang kerajinan yang dihasilkan ada lampu hias, gantungan kunci, pot bunga, penumbuk bumbu, meja hias, asbak rokok, tempat pensil, dan yang lainnya. Hasil dari penjualannya nanti kita putarkan ke modal lagi,"  paparnya.

Untuk pemasarannya sendiri hanya dilakukan di galeri lapas, belum ada penampungan kerja sama ke pihak luar.

Tomas salah satu  penjaga galeri lapas mengungkapkan untuk saat ini barang hasil kreativitas narapidana sudah mulai ada peminat dan pembeli meskipun belum terlalu ramai, dikarnakan masih terbilang baru.

"Pembelinya tidak tiap hari, tapi dalam seminggu pasti ada. Banyak yang tidak tahu akan keberadaan galeri lapas,"  ucapnya.

"Masalah harga disini kita bervariasi tergantung dari besar kecilnya barang, waktu pengerjaan dan tergantung dari kesulitan dalam proses pembuatan barang. Harganya di mulai dari Rp. 10.000 sampai dengan Rp. 350. 000", per barang," pungkas Tomas.