4 Fakta Unik tentang Menpora Syed Saddiq

Menpora Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman
Sumber :
  • Instagram @syedsaddiq

VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman turut menjadi korban intimidasi okum suporter Tim Garuda, saat Harimau Malaya berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Kamis 5 September 2019.

Piala Asia U-23 Pakai Head to Head atau Selisih Gol? Ini Syarat Timnas Indonesia ke Perempat Final

Bersama beberapa pendukung tim Malaysia, ia diteriaki dan dilempari berbagai macam benda, mulai dari botol hingga suar. Usai kejadian, Menpora Imam Nahrawi menyatakan permintaan maaf secara langsung, dan diterima dengan baik olehnya.

Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu 7 September 2019, Syed dikenal sebagai tokoh yang sangat berprestasi di Negeri Jiran. Ia adalah politikus handal, dan juga sempat mendapat beberapa penghargaan bergengsi.

Sosok Ernando Ari 'Tembok Kokoh' Timnas Indonesia, Bikin Australia Gigit Jari

Berikut beberapa fakta unik mengenai Syed Saddiq:

Baca juga: Flare di Stadion Ini Disebut Mirip Neraka, GBK Gak Ada Apa-apanya

Kata Media Asing usai Timnas Indonesia Tekuk Australia: Impian Shin Tae-yong Bakal Jadi Kenyataan

Masa mudanya bengal

Ibu Syed adalah seorang pengajar, yang sempat dinobatkan sebagai guru terbaik di Malaysia. Namun, ulah Syed saat muda jauh dari kata baik. Ia hobi bermain gim, dan pernah dikeluarkan dari sekolah karena terlalu badung.

Menolak beasiswa

Meski masa mudanya bandel, namun Syed kemudian menorehkan prestasi yang membanggakan saat kuliah. Ia bahkan pernah mendapat tawaran beasiswa, untuk melanjutkan pendidikan di Oxford, Inggris. Namun, tawaran itu ditolaknya, dengan alasan ingin fokus membangun negeri.

Jagoan debat

Salah satu prestasi yang ia peroleh, adalah juara tiga kali berturut-turut dalam kompetisi debat di Asia. Beberapa media bahkan menjulukinya sebagai pendebat paling ulung se-Asia.

Menteri termuda

Saat Mahathir Mohamad kembali menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 2018, Syed diangkat menjadi menteri pemuda dan olahraga, dan menjadi yang paling muda usianya. Pria kelahiran 1992 itu sebelumnya menjabat sebagai pemimpin Partai Pribumi Bersatu Malaysia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya