Wisnu Wardhana & Wynne Prakusya Berbagi Tips Jadi Atlet Berprestasi

Sports Parenting & Winning Psychology bersama Wynne Prakusya & Wisnu Wardhana
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Dua legenda hidup olahraga Indonesia, juara renang Wisnu Wardhana dan juara tenis Wynne Prakusya menyarankan kepada orang tua untuk seimbang antara olahraga prestasi dan pendidikan.

Tersangka Kasus Minyak Goreng, Ini 4 Fakta Indrasari Wisnu Wardhana

Motivasi Wisnu dan Wynne tertuang dalam Optimus Sports Workshop bertajuk "Sports Parenting & Winning Psychology" di Hotel Century, Jakarta, Sabtu, 19 Oktober 2019.

Wisnu merupakan atlet renang sejak 1982 sampai 2003. Deretan prestasi di antaranya medali emas PON, 4 emas sekaligus atlet terbaik SEA Games 1993 dan di tahun 2000 juara dunia 50 meter gaya kupu-kupu FINA World Grandprix short course. Wisnu juga sukses di dunia pendidikan sampai mendapat bea siswa di Amerika Serikat. Berkat seimbang olahraga dan pendidikan, Wisnu juga menjadi seorang bankir.

Terungkap, Tunggal Putri RI Tersukses di Piala Fed Bukan Yayuk Basuki

Wynne Prakusya merupakan petenis putri pertama Indonesia yang masuk final junior Australia Open, meraih medali emas Asian Games 2002 dan 11 emas SEA Games dan Olimpiade di 2000 serta 2004.

Dalam workshop ini, terungkap bagaimana menyikapi anak yang ingin jadi atlet hebat, namun orang tua juga menginginkan pendidikan lebih penting. Hingga bagaimana berbagi informasi  menjadi student atlet atau seimbang pendidikan dan olahraga.

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

"Pendidikan itu penting untuk masa depan anak, tapi olahraga juga penting menjadi dasar untuk setiap anak. Faktanya banyak perusahaan besar yang menginginkan karyawannya dari atlet. Karena atlet punya disiplin tinggi yang berpengaruh pada pekerjaan," papar Wisnu.

"Banyak beasiswa sekarang diperoleh karena anak tersebut punya prestasi di olahraga," imbuh Wynne.

Wynne menjelaskan, sangat penting seorang atlet dibekali pendidikan untuk masa depan.

"Ini saya sebenarnya menyesal tidak menerima beasiswa di Amerika waktu itu. Jadi mungkin saya satu dari 100 atlet yang berhasil. Tapi bagaimana nasib dengan 99 atlet lain yang tidak berhasil. Inilah mengapa penting atlet dan pendidikan seimbang," papar Wynne yang punya Sekolah Sportama Tenis Institute.

"Anak saya bilang ke saya karena mau serius jadi atlet. Saya tetap arahkan dan bantu anak saya jadi atlet, tapi saya juga tidak mau pendidikannya hilang. Ini tujuan ikut workshop bagaimana belajar dan jadi atlet bisa seimbang," ujar orang tua bernama Yuliana.

Optimus Sports Workshop ini didukung tvOne, antvklik, viva.co.id, CAS group. "Kita akan sering menyelenggarakan workshop ini untuk mensinergikan cita-cita orang tua dan atlet. Selain di Jakarta, kita akan buat di beberapa kota lainnya," tutup Wisnu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya