Kisah Lulusan Terbaik PB Djarum, Tinggalkan WNI Usai Gagal ke Timnas

Pebulutangkis Jerman berdarah Indonesia, Jones Rafly Jansen
Sumber :
  • Instagram/@Jansen92

VIVA – Ada sosok yang menyita perhatian dalam skuat bulutangkis Jerman di Indonesia Masters 2020. Adalah Jones Rafly Jansen, pebulutangkis Jerman yang sebenarnya berdarah asli Indonesia.

PBSI Kudus dan PB Djarum Gelar Festival Seneng Minton 2024

Ya, Jones merupakan pebulutangkis Jerman yang sebelumnya sempat memegang status WNI. Namun, 2017 silam, Jones akhirnya memutuskan untuk memilih menjadi warga negara Jerman.

Semua dikarenakan kisah perjalanan kariernya. Kenangan getir selama meniti karier di Indonesia yang memancingnya untuk mengambil keputusan tersebut.

363 Bibit Bulutangkis Muda Ramaikan Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2024

Jones, sempat mengadu nasib untuk menjadi pebulutangkis papan atas di Indonesia. Bahkan, dia sempat menyandang status sebagai pemain terbaik di PB Djarum, salah satu klub legendaris bulutangkis Indonesia, pada 2010 silam.

Prestasi itu tak membuat tim pelatih di Pelatnas Cipayung terkesima. Jones masih harus menunggu tawaran untuk ke pelatnas. Namun, tawaran itu tak kunjung datang.

Tontowi Ahmad Tularkan Ilmu Juara ke Pebulutangkis Muda di Kudus

Hingga, Jones memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke Jerman, 2015 lalu. Bakatnya kemudian diendus oleh tim bulutangkis Jerman.

Tawaran pun dilayangkan ke Jones. Tim bulutangkis Jerman menawarkan Jones memegang dwi kewarganegaraan. Tapi, Indonesia tak mengenal sistem tersebut.

Sempat ada pergolakan batin, antara cinta Tanah Air melawan mimpi yang sudah terpendam, jadi pebulutangkis Timnas.

Selama satu setengah tahun, Jones berpikir keras. Hingga akhirnya, dia memutuskan berpindah kewarganegaraan.

Jansen mendapat kesempatan pulang ke Indonesia, berlaga di Istora Senayan, tapi dengan panji berbeda, Timnas Jerman. Rasa aneh, pasti ada. Sebab, dia harus melawan pebulutangkis Indonesia.

Ada rasa gugup pula yang dirasakan Jansen, karena tekanan dari suporter di Istora.

"Senang, bisa kembali main di sini. Akhirnya, saya merasakan atmosfer suporter Indonesia. Di dunia, suporter Indonesia itu terkenal antusiasmenya. Saya juga sempat gugup tadi main di awal game pertama, makanya kalah. Untungnya, saya bisa mengatasi. Saya merasa beruntung bisa kembali ke Indonesia," kata Jansen.

Jansen memiliki harapan besar bisa terus meraih kemenangan di Indonesia Masters. Karena, dengan itu dia bisa berlama-lama berada di Indonesia.

"Ingin merasakan atmosfer di sini yang luar biasa tinggi. Terus kumpul-kumpul sama keluarga, karena orang tua masih tinggal di Jakarta (Kelapa Gading). Terus yang pasti makanannya yang enak-enak. Saya suka sekali ketoprak, soto, dan sate," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya