Marquez Bicara Peluang Kunci Gelar Juara Dunia di GP Jepang

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Kemenangan di MotoGP Aragon membuat kans Marc Marquez menjadi juara dunia musim ini makin besar. Bahkan, pembalap Repsol Honda tersebut memiliki peluang mengunci gelar juara dengan lebih cepat.

Siap Tinggalkan Ducati, Pramac Racing Mulai Negosiasi dengan Yamaha

Marquez saat ini mantap di puncak klasemen dengan 248 poin dari 14 seri yang sudah berlangsung. Jawara dunia dua kali ini unggul 52 poin dari Valentino Rossi di posisi 2, atau 66 angka dari Jorge Lorenzo di peringkat tiga.

Dengan balapan yang tinggal menyisakan empat seri lagi, rasanya sulit untuk menyingkirkan Marquez yang tampil konsisten di musim ini. Bahkan, ada skenario yang membuat pembalap asal Spanyol ini bisa mengunci gelar juara dunia di GP Jepang pada 16 Oktober nanti.

Jadwal Lengkap Sprint Race dan Balapan MotoGP Spanyol 2024, Akhir Pekan Ini

Dengan cara Marquez menang balapan di Motegi, dan di saat bersamaan Rossi serta Lorenzo gagal finis. Akan tetapi, Marquez melihat hal tersebut akan sulit terjadi dan dia melihat dirinya untuk tetap menunggu sembari tidak melakukan kesalahan.

"Saya tidak akan memenangi kejuaraan di Jepang. Saya inginnya begitu karena itu adalah sirkuit kandang Honda, tapi saya pikir hal itu tidak akan terjadi," kata Marquez, dilansir Crash.

Sukses Gelar MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Pariwisata Olahraga

"Kami harus menunggu, kami harus bersabar, dan kami tak boleh membuat kesalahan apapun. Tak penting di mana kami jadi juara, yang penting jadi juara," sambungnya.

Marquez berharap bisa mempertahankan performanya di GP Jepang, serta seri berikutnya di GP Australia (23 Oktober), GP Malaysia (30 Oktober) dan GP Malaysia (13 November). Rekan setim Dani Pedrosa ini juga tidak terlalu risau bila gagal menang di salah satu seri tersebut.

"Kita lihat saja, tapi tentu saja Phillip Island, Valencia, adalah sirkuit-sirkuit bagus buat saya, tapi juga Motegi tahun lalu, saya bagus dalam kondisi kering dan dalam kondisi basah beda," ujar pembalap berusia 23 tahun ini.

"Malaysia, kita lihat saja bagaimana kami bisa menghadapinya, tapi kami harus mempertahankan mentalitas yang sama. Jika kami tiba pada hari Minggu di sebuah sirkuit di mana saya tak bisa menang, tak masalah, kami harus menunggu," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya