Presiden Tetapkan Target Indonesia di Asian Games 2018

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/

VIVA – Kian dekatnya perhelatan Asian Games 2018 mendorong seluruh komponen bangsa terlibat makin aktif mensukseskan pesta olahraga bangsa Asia ke-18 itu. Tak cuma fokus penyelanggaraan, aspek prestasi juga memunculkan perhatian penting.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Target kontingen Indonesia pun jadi sorotan Presiden Joko Widodo. Orang nomor satu di Indonesia tersebut bahkan tak segan menyebut target konkret yang harus dicapai armada Merah Putih.

Presiden menyatakan dirinya memberi target kepada Menteri Pemuda dan Olahraga agar Indonesia minimal bisa bertengger di 10 besar.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Baca juga: Motivasi Atlet, Peraih Medali Emas Asian Games Dijamin Sejahtera

"Saya memberikan target kepada menteri untuk masuk ke minimal 10 besar karena di Asian Games lalu kita di urutan 17. Syukur-syukur bisa masuk insyaallah ke 8 besar," ungkap Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya ke Kompleks Gelora Sriwijaya, Jakabaring Sport City, Palembang, Sabtu 14 Juli 2018.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menyebut semua cabang olahraga akan diunggulkan, terutama dayung yang diberi target 2 medali emas. Untuk itu, Menpora melanjutkan, pemerintah akan memberikan banyak insentif bagi peraih medali emas di Asian Games nanti.

"Bonus menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Asian Games. Bapak Presiden mengarahkan minimal Rp1,5 miliar bagi peraih medali emas. Kemudian diangkat sebagai pegawai negeri sipil dan tentu akan mendapatkan bonus rumah bagi peraih medali emas," ucap Menpora dalam rilis yang diterima VIVA.

Dalam peninjauan ini Presiden didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Gubernur Sumatra Selatan, Alex Noerdin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya