- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
VIVA – Pendaki difabel asal Solo, Sabar Gorky, akan kembali mendaki Gunung Elbrus, Rusia. Pendaki yang hanya memiliki satu kaki itu akan mengibarkan bendera Merah Putih di puncak gunung tertinggi di Eropa saat peringatan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2018.
Sabar Gorky mengatakan pada pendakian yang kedua kalinya di Gunung Elbrus ini akan melewati jalur pendakian yang berbeda dengan pendakian saat tahun 2011 silam.
"Untuk pendakian kembali ke Elbrus akan lewat yang pendakian dari selatan. Kan kalau yang dulu melewati jalur pendakian utara," kata Sabar di kantor PMI Solo, Rabu, 1 Agustus 2018.
Sabar dalam misi pendakian tersebut tidak sendiri. Dia bersama dengan tim Garuda Muda yang rencananya terdiri dari delapan orang pendaki. Bahkan, empat pendaki dari jumlah itu merupakan para pelajar dari SMA 68 Jakarta.
"Tim Garuda Muda ini terdiri dari empat pelajar dan pendaki lainnya, yakni Dokter Agung Handyono. Dokter Agung dulu 2011 juga bersama saya mendaki Elbrus," jelasnya.
Sabar menungkapkan, rencananya tim Garuda Muda akan mulai berangkat dari Tanah Air sekitar tanggal 12 Agustus 2018.
Selanjutnya pendakian ke gunung yang memiliki ketinggian 5.642 meter itu akan mulai dilakukan tanggal 15 Agustus 2018.
"Diharapkan dua hari kemudian yang bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI, tim sudah sampai di puncak untuk menggelar upacara serta pengibaran Merah Putih," harapnya.
Pendakian kembali ke Elbrus, menurut Sabar, merupakan ajang pemanasan sebelum mendaki ke Gunung Vinson Massif di Kutub Selatan. "Rencananya untuk pendakian gunung tersebut pada akhir tahun ini," ucapnya.
Sementara itu, Ketua PMI Solo, Susanto Tjokrosoekarno, mengatakan PMI Solo ikut memberikan dukungan terhadap misi pendakian yang dilakukan oleh Sabar. Diketahui, Sabar merupakan staf di PMI Solo.
"Nanti pendakian yang bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI itu, selain mengharumkan nama bangsa, tentunya juga membawa nama Solo," ucapnya.
Untuk persiapan pendakian tersebut, Susanto mengaku PMI telah melakukan pendampingan terhadap Sabar sejak Maret lalu. Selain mendampingi pemantauan gizi, pihaknya juga melakukan pendampingan persiapan fisik.
"Latihan fisik dilakukan seperti di pasir gumuk Parangtritis. Jadi gunungan pasir itu diibaratkan seperti salju. Ya untuk persiapan teknik jika nanti terjatuh harus gimana," kata dia. (ase)
