Kronologi Penemuan Atlet Paralayang yang Tewas di Palu

Foto semasa hidup Ardi (mengenakan jaket) bersama atlet paralayang asal Malang.
Sumber :
  • VIVA / Lucky Aditya

VIVA – Ketua Umun Pengurus Besar Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (PB FASI), Wahyu Yudha, mengungkap kronologi penemuan empat jenazah atlet paralayang Indonesia yang tewas di Palu, Sulawesi Tengah. Empat korban tewas yakni Petra Mandagi, Glen Manonuto, Ardi Kurniawan, dan Franky Kowaas.

The New Triathlon Balayang Cup 2023, Gabungkan Lari, Mendaki dan Paralayang

Menurut Wahyu, dua korban tewas ditemukan dalam evakuasi pada Senin, 1 Oktober 2018. Kedua korban tersebut yakni Petra Mandagi dan Glen Manonuto. Kedua jenazah atlet paralayang Indonesia ini ditemukan di reruntuhan hotel Roa-roa, Palu.

Sehari berselang, tim evakuasi kembali menemukan dua jenazah lagi. Kedua jenazah atlet paralayang lainnya yakni Ardi Kurniawan dan Franky Kowaas.

Perdana Dipertandingkan, FASI Sumut Target 20 Emas di PON 2024

"1 Oktober WITA kami berhasil menemukan dua jenazah. Mereka adalah Petra Mandagi dan Glen (Manonutu). Kemudian 2 Oktober jam 10, tim evakuasi menemukan dua Jenazah lagi yaitu Ardi (Kurniawan) yang juga atlet pelatnas Asian Games (2018) dan (Franky) Kowaas. Hingga saat ini, kami masih mencari tiga lagi di (reruntuhan) hotel Roa-roa. Masih Reza Kambey, Fahmi, dan Lee Dong-Jin (atlet Korea Selatan)," ujar Wahyu kepada wartawan.

Sementara itu, Wahyu juga menjelaskan jika pihaknya sudah memfasilitasi pencarian korban yang berasal dari luar negeri. Diketahui ada atlet asal Korea Selatan, Lee Dong-Jin, yang hingga saat ini belum diketemukan.

Kebut Pembangunan Pasca Gempa-Tsunami di Sulteng, Lebih 5 Ribu Huntap Disiapkan

"Saat ini kami sudah memfasilitasi keluarga dari Korsel hari ini sudah berangkat ke Palu, didampingi kedubes Korsel, dan kabar terakhir sekarang sudah ada di Palu," ucap Wahyu.

Ilustrasi Paralayang

Detik-detik Pria Naik Paralayang Sambil Santap Sereal, Bikinnya Langsung dari Atas Ketinggian

Tidak heran, jika kegiatan terjun payung dengan paralayang seperti ini kerap dianggap sebagai olahraga yang terbilang cukup ekstrem dan sangat memacu adrenalin. seseorang

img_title
VIVA.co.id
16 September 2023