- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI, Anies Baswedan berkunjung ke ajang balap mobil listrik Formula E. Kedatangannya adalah untuk membahas mengenai potensi Jakarta menggelar acara adu cepat tersebut.
“Saya bertemu dengan Pak Presiden, melaporkan tentang rencana penyelenggaraan Formula E. Beliau memberikan dukungan, karena (acara) penting sekali buat Indonesia," ujarnya belum lama ini.
Anies menyampaikan, Jokowi memiliki pandangan bahwa Formula E di Jakarta, memiliki efek langsung dan juga tidak langsung. Efek langsung, yaitu bergeraknya ekonomi Ibu Kota di kisaran Rp1,2 triliun.
Karena perlombaan itu menggunakan mobil yang digerakkan oleh energi listrik, muncul pertanyaan, dari mana sumber listrik yang dipakai untuk mengisi baterai jet darat itu?
Baca juga: Mayweather Tak Mau Lagi Tonjok Pacquaio
Dilansir dari laman resmi Formula E, Rabu 14 Agustus 2019, ajang tersebut digelar dengan mengutamakan konsep ramah lingkungan. Hal itu sesuai dengan mesin mobil, yang tidak menghasilkan emisi gas buang sama sekali.
Saat wacana perlombaan dibuat, panitia juga memikirkan soal sumber energi listrik yang dipakai untuk 18 mobil yang berlaga. Akan menjadi percuma, jika mereka tetap mengandalkan listrik dari pembangkit batubara atau solar.
Alhasil, muncul usulan dari perusahaan Aquafuel Research, untuk memakai generator listrik yang ramah lingkungan. Mereka mendesain sebuah generator, yang bisa dipakai untuk mengisi baterai mobil listrik dengan kapasitas 42 ribu Watt.
Senyawa itu dipilih, karena sifatnya yang ramah lingkungan saat dibakar. Bahkan, generator tidak akan menghasilkan asap sama sekali. Ukurannya juga tidak terlalu besar, sehingga mudah dibawa ke berbagai kota tempat balapan diselenggarakan.
Anies soal Tawaran Bikin Partai Perubahan: Itu Kreativitas Orang di Medsos
Anies Baswedan, mantan calon presiden dari Koalisi Perubahan, membantah kabar soal tawaran pembentukan Partai Perubahan dengan logo burung hantu,
