Anthony Ginting Si Pembunuh Raksasa Tumbang di Final China Open 2019

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting
Sumber :
  • badmintonindonesia.org

VIVA – Anthony Sinisuka Ginting gagal mempertahankan gelar juara turnamen BWF Super 1000, China Open yang diraihnya tahun 2018.

Meet Rudy Hartono, the Indonesian Badminton Maestro

Dalam duel yang dilangsungkan di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Minggu, 22 September 2019, Anthony tampil baik, hanya saja Kento lebih baik.

Pebulutangkis berjuluk pembunuh raksasa ini tumbang dihabisi raja bulutangkis dunia, Kento Momota di final China Open 2019.

Penampakan GOR Banthong yang Ingin Dijual Mantan Mertua Kurnia Meiga untuk Biaya Pengobatan

Pada awal game pertama, Anthony sempat tertinggal 3-0 dari penguasa ranking 1 dunia itu. Namun, mendekati jeda, Anthony malah bisa membalikkan keadaan dan unggul 5-7.

Memang, penampilan Anthony sangat berbeda dari biasanya, dia lebih tenang menghadapi sang raksasa dari Jepang itu. Kento juga terlihat terus mempermainkan Anthony dengan variasi serangan.

Momen Fuji dan Fadly Faisal Menang Tanding Badminton, Kompak dan Kocak Banget!

Tapi memang Anthony terlihat sudah sangat paham cara bermain Kento. Beberapa kali terjadi reli panjang yang akhirnya dimenangkan Anthony Ginting dan Kento beberapa kali pula dibuat repot oleh Anthony, akhirnya jeda game pertama ditutup dengan keunggulan tipis Anthony pada angka 10-11.

Usai jeda Kento berhasil menyamakan angka. Malah berbalik unggul 14-12. Namun, pada menit 19, dua smes keras dari Anthony Ginting membuat Kento harus jatuh bangun dan angka kembali sama kuat 14-14.

Memasuki waktu krusial, duel semakin ketat, perolehan angka pun sangat tipis dan saling salip. Tapi, walau cuma bermodal ranking 9 dunia, Anthony mampu merebut kemenangan dengan angka tipis 19-21 setelah sebuah bola panjang dari Kento keluar lapangan di menit 28.

Anthony Ginting

Meski memenangkan game pertama. Di game kedua Anthony masih terus menjaga ritme bertanding. Di awal game Anthony berhasil unggul lebih dahulu dengan angka 0-2. Sayangnya, keunggulan Anthony tak bertahan lama, Kento mendapatkan 5 angka beruntun dan berbalik unggul 5-2.

Dalam keadaan tertinggal, Anthony kembali melancarkan smes-smes menyilang ke rusuk area pertahanan Kento, cara itu efektif untuk menyakamakan angka 6-6. Namun, Kento lagi-lagi berhasil unggul di jeda turun minum dengan poin 11-7.

samakan angka Anthony malah memberikan poin secara sia-sia pada Kento akibat smesnya yang tersangkut di net dan bola dorongan yang terlalu jauh ke belakang.

Kondisi itu membuat Kento unggul lagi dan memasuki waktu genting Anthony malah tertinggal jauh pada angka 19-14. Selisih angka cukup jauh itu tak membuat Anthony gentar, dia berusaha mengejar. Sayang perjuangannya belum berhasil.

Dan akhirnya Kento berhasil merebut kemenangan dan memaksa Anthony untuk melanjutkan duel di game tambahan. Kento memenangkan game kedua pada menit 55 dengan angka 21-17.

Kento Momota Gagal Pertahankan Titel Indonesia Open

Pada game penentu, Kento semakin bersemangat untuk bisa membalas dendam atas kekalahan di final China Open 2018, di sisi lain Anthony mulai kehilangan fokus menjebol pertahanan Kento. Anthony berusaha mengeksploitasi sektor kanan yang menjadi kelemahan Kento.

Tapi, memang kali ini tak mudah. Kento sangat rapih dalam bertahan dan ganas menyerang, terbukti saat jeda pergantian lapangan dia telah unggul jauh dari Anthony, 11-8.

Setelah pergantian lapangan Anthony berusaha bangkit. Upayanya lumayan baik, karena bisa mempersempit jarak angka 13-11.  Namun, Kento bisa kembali unggul jauh di waktu krusial dengan angka 19-15.

Anthony sempat tampil ganas dan menyamakan angka 19-19. Hanya saja takdir berkata lain, Kento Momota akhirnya menjuarai China Open 2019 setelah di menit 89 menghentikan perlawanan sang pembunuh raksasa dengan angka 21-19.

Anthony menjuarai turnamen berhadiah total 1.000.000 Dolar Amerika Serikat itu pada 2018 melalui rangkaian pertandingan yang sangat melelahkan. Bagaimanan tidak, sejak awal turnamen hingga final dia harus berhadapan dengan pebulutangkis berstatus raksasa dunia.

Di China Open 2018, Anthony berhadapan dengan Lin Dan, Viktor Axelsen, Chen Long, Chou Tien Chen dan di final duel dengan Kento Momota. Hebatnya, di final dia mengalahkan Kento cuma dalam dua game dengan angka sangat tipis 23-21 dan 21-19.

Perlu diketahui, Anthony dan Kento sudah 12 kali berduel. Dan Anthony baru 3 kali bisa mengalahkan Kento. Terakhir kali Anthony mengalahkan tunggal Jepang itu di final China Open 2018.

Setelah kemenangan di China Open 2018 itu, Anthony tak pernah bisa mengalahkan Kento lagi. Tercatat selepas itu mereka 5 kali berjumpa di berbagai ajang dan Anthony selalu kalah.

Baca: Hajar Ranking 4 Dunia, Carolina Marin Juarai China Open 2019

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya