Insiden Medali SEA Games 2019 Tak Terulang di ASEAN Para Games 2020

Konferensi pers persiapan kontingen Indonesia menuju ASEAN Para Games 2020
Sumber :
  • VIVA/Febrika Indirawati

VIVA – Kacaunya penyelenggaraan SEA Games 2019 Filipina menjadi catatan serius dari kontingen Indonesia. Pada SEA Games awal bulan ini, cabang olahraga atau cabor dance ternyata tidak diakui perolehan medali emasnya karena hanya diikuti oleh tiga negara saja. Kondisi itu memengaruhi perolehan klasemen medali Indonesia di SEA Games 2019 Filipina. 

Menpora: Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah ASEAN Para Games

Tim Indonesia mengharapkan catatan minus SEA Games lalu tak terjadi pada ASEAN Para Games 2020. Kontingen Indonesia memastikan insiden buruk yang terjadi di SEA Games 2019 tidak akan terulang di ASEAN Para Games 2020 yang berlangsung 18-25 Januari 2020.

Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Commitee (NPC), Rima Ferdianto menjelaskan persyaratan yang digunakan dalam setiap nomor yang dipertandingkan.

Solo jadi Tuan Rumah ASEAN Para Games 2022, Gibran Ketua Panpel

"Semua cabang olahraga itu syaratnya pasti minimal empat atlet dari dua negara, jadi waktu pengajuan cabor kan ada EOI dan setiap cabor harus disetujui minimal empat NPC per cabor. Baru nanti dipertandingkan," ujar Rima dalam konferensi pers di Media Center, Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa 16 Desember 2019.

Selain itu, tuan rumah juga mengusulkan nomor pertandingan yang aneh demi menguntungkan Filipina. Namun beberapa cabor tersebut akhirnya dibatalkan karena tidak memenuhi syarat minimal empat atlet dari dua negara dan tidak disetujui minimal empat NPC per cabang olahraganya. 

Kalau Sakti, ke Mana Chintya Candranaya saat SEA Games & Asian Games?

Cabang olahraga yang ditolak antara lain adalah wheelchair dancing atau berdansa dengan kursi roda, three point shoot, dan para obstacle course. Namun untuk para obstacle course akhirnya hanya dijadikan eksebisi saja.

Selain cabang olahraga yang ditolak, ada pula cabang olahraga yang disetujui oleh kontingen Indonesia, namun tetap menguntungkan Indonesia.

"Kemudian yang mereka usulkan (cabang olahraga) dan kita terima adalah rapid chess. Karena Indonesia kuat di nomor itu dan juga nomor yang bagi Filipina," ujar Rima. 

Ada peraturan lain, jika setiap cabor tidak mampu memenuhi syarat empat atlet dari dua negara yaitu akan menggunakan aturan minus one. Peraturan minus one diberlakukan ketika nomor sudah digabung dan dikombinasikan namun masih tetap kurang dari empat atlet dari dua negara. 

"Minus one itu jadi pesertanya ada empat, tapi yang dapat medali tiga. Jika pesertanya tiga, yang mendapat medali hanya dua. Tapi kalau sudah dikombinasi dan habis kelasnya serta menyisakan dua atlet dari dua negara, itu akan tetap dipertandingkan. Medali yang diperebutkan hanya medali emas saja," jelas Rima.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya