Buntut Laga Ricuh, Timnas Indonesia dan Malaysia Dihukum FIFA

Laga kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia Vs Malaysia.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Tim nasional Indonesia akhirnya mendapat hukuman buntut dari kericuhan dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Malaysia pada11 September 2019 lalu di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Alhasil PSSI dijatuhi sanksi oleh FIFA.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Indonesia harus menggelar laga kandang kontra Uni Emirat Arab (UEA) pada 31 Maret 2020 mendatang dengan tanpa penonton. Tak cuma itu, PSSI juga dijatuhi denda sebesar 245 ribu Swiss franc atau sekitar Rp2,8 miliar.

Sanksi tersebut dijerat usai FIFA menilai PSSI telah melanggar dua pasal, yakni pasal 12 dan 16 FIFA Disclipinary Code (FCD) dalam salinan disiplin laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 19 Desember 2019 lalu.

Alasan Haru Jay Idzes Rela Lepas Kesempatan Bermain dengan Timnas Belanda Demi Garuda

FIFA menyebut bahwa timnas Indonesia dijatuhi sanksi akibat ulah suporter Merah Putih yang disebut tak bisa menjaga ketertiban dan keamanan dalam laga kontra Malaysia dengan melempar dan menyalakan kembang api melakukan sejumlah pengerusakan.

Kondisi ini tentunya sedikit banyak akan membawa pengaruh bagi pelatih kepala timnas Indonesia yang baru saja resmi diperkenalkan, Shin Tae-yong dalam menatap persiapan tiga laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang tersisa untuk skuat Garuda.

Sementara itu, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) juga turut dijatuhi sanksi denda sebesar 50.000 Swiss franc juga akibat ulah pendukungnya saat menjamu Indonesia di Stadion Bukit Jalil.  

FIFA juga mengeluarkan peringatan kepada FAM karena pelatih kepala timnas Malaysia, Tang Cheng Hoe gagal menghadiri konferensi pers pasca pertandingan setelah kekalahan 1-0 dari Vietnam di Hanoi pada 10 Oktober 2019.

Thom Haye

Terpopuler: Harga Pemain Timnas Indonesia Paling Mahal, Naturalisasi Shin Tae-yong

Timnas Indonesia kini dihuni pemain-pemain yang berkarier di sepakbola Eropa. Mereka memiliki banderol yang lebih mahal ketimbang pemain yang berkarier di dalam negeri.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024