Ganda Jepang di All England, Disikat The Daddies Balas ke Kevin/Marcus

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Sumber :
  • Badminton Indonesia

VIVA – Ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe memenangkan gelar juara All England 2020 usai mengalahkan wakil Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Bermain di Arena Birmingham, Inggris, Senin dini hari WIB 16 Maret 2020, merek mengalahkan Kevin/Marcus dalam tiga gim.

Jonatan Christie Qualifies for the 2024 Paris Olympics

Memulai gim pertama, Endo/Yuta yang unggul rekam jejak pertemuan dari Kevin/Marcus bermain solid. Akhirnya mereka bisa memaksa The Minions menyerah dengan skor 21-18.

(Baca juga: Kevin/Marcus Akui Rekam Jejak Mengerikan Endo/Watanabe di All England)

Ganda Kebahagiaan Jonatan Christie, Juara All England dan Dikaruniai Calon Anak Laki-laki

Ritme permainan Endo/Watanabe tidak lagi sama begitu masuk ke gim kedua. Kevin/Marcus bisa mengontrol jalannya pertandingan dan merebut kemenangan 21-12.

Tak ingin mengulang kesalahan, Endo/Watanabe bangkit pada gim ketiga. Mereka memaksa ranking satu dunia untuk menyerah 21-19 setelah melalui pertarungan sengit.

Mengulik Sejarah Rudy Hartono, Sang Raja Tunggal Putra All England

Bagi Endo dan Yuta, gelar juara All England kali ini adalah kali pertama bagi mereka. Sebuah capaian yang luar biasa, apalagi bisa mengalahkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus yang sudah dua kali merebutnya.

"Ini adalah turnamen yang sangat spesial buat kami. Kami senang bermain di sini dan senang bisa memenangkannya. Kami tidak percaya ini semua telah terjadi," ujar Watanabe, dikutip dari laman resmi BWF.

Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon

Watanabe pun semakin percaya diri dengan kemenangan ini. Dia berharap semua capaian positif bersama dengan Endo takkan pernah berhenti.

Endo memiliki pendapat sendiri mengenai kemenangan ini. Walau unggul dengan lima pertandingan terakhir melawan Kevin/Marcus, tapi dia tak ingin hilang fokus selama pertandingan.

"Kami harus tetap fokus sepanjang pertandingan melawan orang-orang ini. Jika tidak, mereka akan menguhukum Anda. Jadi kami memastikan untuk terus fokus," tuturnya.

Final All England bukanlah hal asing bagi Endo. Ketika masih berpasangan dengan Kenichi Hayakawa, dia sudah merasakan tiga kali bermain di partai puncak.

Tapi sayang, dari semua itu dia harus puas menempati urutan kedua. Salah satu pertandingannya adalah final All England 2014 melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka menyerah dari ganda berjuluk The Daddies dalam dua gim langsung 19-21 dan 219-21.

Baca juga

Praveen/Melati Juara All England 2020 dan Debat Pelanggaran Servis

Curhat Praveen Jordan 2 Kali Juara All England dengan Pasangan Berbeda

Sudah Ada 24 Pemain Bola dan Atlet Positif Kena Corona, Ini Daftarnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya