PON 2016 Jadi yang Terakhir Bagi Atlet Wushu Andalan Yogya

Atlet Wushu asal Yogyakarta, Ivana Ardelia Ismanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles

VIVA.co.id - Atlet Wushu asal Yogyakarta, Ivana Ardelia Ismanto menjadikan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat yang terakhir untuknya. Di PON edisi berikutnya, dia mengaku takkan lagi ikut berlaga.

Pj Gubsu Dorong Atlet Wushu Sumut Raih Prestasi di Kejuaraan IWAG 2023

Ivana memiliki alasan terkait keputusannya tersebut. Meski baru berusia 23 tahun, namun keinginannya menikah di tahun depan membuatnya ingin segera pamit dari cabang olahraga wushu.

"Akhir tahun ini saya akan menikah, dan ini akan menjadi PON terakhir saya," kata dara manis tersebut saat ditemui wartawan di GOR Pajajaran, Bandung.

Atlet Wushu Samuel Marbun Persembahkan Perak di Asian Games 2022

Di PON 2016 ini, Ivana turun di nomor Nanquan dan Nandao. Namun sayang, meski sudah berusaha dengan keras, dia gagal mempersembahkan medali emas seperti yang diinginkannya. Dia kalah dari atlet Sumatera Utara, Juwita Niza Wasni.

Sejak memulai lomba, alumnus Universitas Atmajaya, Yogyakarta sebenarnya tampil memukau. Beberapa kali dia mempertontonkan aksi yang mengundang riuh tepuk tangan penonton.

Klasemen Medali Asian Games 2022: Indonesia Tertahan di Posisi 8, China Makin Unggul

Akan tetapi, di menit-menit terakhir, Ivana kehilangan kendali. Senjata yang berada di tangan lepas dari genggaman sehingga membuat nilainya di mata dewan juri menjadi tak sempurna.

"Saya tidak tahu kenapa, karena biasanya di tempat latihan saya berhasil, tetapi di sini justru gagal," ungkapnya.

Ivana telah berlaga sebanyak 4 kali di PON. Puncak prestasinya ialah ketika mempersembahkan medali emas bagi Yogyakarta di PON/XVIII 2012 Riau. Tak hanya di level nasional, pada Kejuaraan Dunia Wushu di Jakarta 2015 lalu dia juga sukses menyabet medali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya