- VIVA.co.id/Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Gelaran pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara, SEA Games 2017, segera dimulai. Dukungan diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan melakukan kunjungan ke beberapa pelatnas atlet Indonesia untuk SEA Games 2017.
Lokasi latihan yang dikunjungi JK pada Selasa, 18 Juli 2017, yaitu GOR POPKI Cibubur yang jadi homebase timnas taekwondo dan kamp pelatnas voli di Sentul, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, JK didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen TNI (purn) Marciano Norman, dan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI), Imam Sudjarwo.
Dia memberikan dorongan semangat untuk para atlet. Dia juga mengingatkan atlet untuk giat berlatih demi bisa berprestasi di SEA Games tahun ini.
"Saya ucapkan terima kasih dan selamat karena anda mewakili negara pada bulan depan ke SEA Games kemudian tahun depan Asian Games, berikutnya Olimpiade. Berarti betul-betul Anda menjadi wakil bangsa," kata JK di tempat latihan atlet Taekwondo, di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Selasa 18 Juli 2017.
"Saya ucapkan selamat dan terima kasih atas latihan-latihan yang begitu berat dan secara kontinu bertahun-tahun di sini karena hanyalah olahraga dan latihan yang berat dapat mewakili negara. Untuk itu selamat untuk Anda semua, terutama khususnya kepada pelatih. Terima kasih Anda di sini untuk melatih para atlet kita," ucapnya.
Lebih lanjut JK memberikan target minimal untuk atlet di SEA Games 2017. "Setidaknya peringkat 4 lah," kata JK.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengatakan, untuk target SEA Games 2017 dapat melampaui perolehan medali emas pada 2015 di Singapura. "Di Singapura 47 emas dan kita harap melampaui itu," kata Imam.
Seperti yang diketahui, Indonesia hanya bisa finis di posisi ke-5 klasemen medali di SEA Games 2015 lalu dengan 47 emas, 61 perak dan 74 perunggu. (one)
JK Sebut Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi
JK mengingatkan untuk berhati-hati terhadap wacana penundaan Pemilu 2024. Konstitusi sudah mengamanatkan Pemilu digelar lima tahun sekali.
