Pembalap Jepang Kuasai Etape 4 Tour de Moluccas

Balapan Tour de Moluccas
Sumber :
  • VIVA.co.id/Angkotasan

VIVA.co.id – Tour de Moluccas telah memasuki etape 4. Sebanyak 56 pembalap turut serta menghadapi rute sejauh 141,5 kilometer, pada Kamis 21 September 2017. Wakil Jepang, Hiroshi Tsubaki keluar sebagai yang tercepat.

KPK Ungkap Masih Ada 6 Menteri dan 3 Wakil Menteri Jokowi Belum Lapor LHKPN

Bagi Hirsoshi, menjalani rute etape 4 kali ini lebih mudah ketimbang etape 3. Hujan deras yang turun membuatnya kewalahan. Beruntung, dia masih bisa menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 3 jam 21 menit 09 detik.

“Rute ini relatif mudah bagi saya meskipun ada beberapa kali tanjakan panjang, tapi lebih bisa saya lewati ketimbang tanjakan di Etape 3 ketika mau finish (Bandara Wahai, Kecamatan Seram Bagia Utara, Kabupaten Maluku Tengah),” ujar Hiroshi.

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

“Sepanjang saya mengikuti tour, saya baru sekali ini menghadapi hujan dan itu hampir di setiap etape. Tapi ini tantangan yang menarik,” ujarnya menambahkan.

Dengan kemenangan Hiroshi ini, Kinan Cycling Team asal Jepang semakin memperkuat posisinya sebagai tim terbaik untuk masa kecepatan atau Team General Classification by Time.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Wakil Indonesia, Jamalidin Novardianto yang turun mewakili PGB Road Racing Cycling Team berhasil finis di tempat kedua. Disusul oleh pembalap asal Malaysia dari Tim Sapura, Mohamad Izzat Hilmi.

Bupati Seram Bagian Barat, Hasyim Payopo menyebut, Tour de Moluccas sebagai kesempatan daerahnya menghidupkan potensi pariwisata. Apalagi, usia Kabupaten baru 10 tahun.

“Kami berharap lebih banyak lagi pembalap yang ikut dalam ajang Tour de Moluccas ini di tahun depan. Ini agar semakin banyak wisatawan asing yang mengenal wilayah Seram Bagian Barat ini dan tertarik untuk datang,” ujarnya.

Merawat Alam

Peserta Tour de Moluccas menanam pohon khas Maluku

Kegiatan Tour de Moluccas bukan cuma soal olahraga dan pariwisata. Para peserta juga diajak untuk merawat alam dengan cara menanam pohon khas daerah di sela-sela acara.

Gerakan menanam 300 anakan pohon khas Maluku itu diinisiasi oleh Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Pattimura. Pohon Masoya, yang memiliki nilai ekonomi tinggi salah satu jenis yang ditanam.

"Semua yang ditanam khas Maluku. Ada juga pohon Masoya, pohon memiliki nilai ekonomis tinggi, karena (sarinya) untuk bahan pembuatan minyak wangi," tutur Aster Kodam XIV Pattimura, Kol.Inf. Ali Aminuddin.

Lokasi penanaman pohon nantinya akan jadi hutan kota. Dampaknya tak cuma pemerintah yang terbantu, tetapi juga masyarakat sekitar. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya