- VIVA.co.id/Yudhi Maulana
VIVA – Untuk mendongkrak prestasi atlet-atlet yang akan diturunkan ke Asian Games 2018 mendatang, Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) berencana akan mengirim atlet elit untuk melakukan pelatihan di luar negeri.
Langkah itu dilakukan untuk memompa semangat para atlet pelatnas, agar bisa menatap Asian Games dan mampu memberikan yang terbaik dalam ajang empat tahunan tersebut.
“Langkah yang telah kita siapkan, salah satunya mengirim atlet-atlet kita ke luar negeri melakukan pelatnas. Terutama atlet elit yang berpeluang untuk menghasilkan medali,” kata Sekretaris Jenderal PB PRSI, Ali Patiwiri, usai melantik pengurus baru PRSI Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Minggu 19 November 2017.
Menurut Ali, latihan di luar negeri perlu karena melihat prestasi renang Indonesia belum bisa berbuat banyak untuk mendapatkan medali, seperti pada event sebelumnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB PRSI, Sarman Simanjorang, berpendapat, untuk mendapat medali emas membutuhkan proses, seperti jam terbang yang cukup dan pengalaman.
Maka, demi Asian Games 2018 mendatang, pihaknya telah mengagendakan sejumlah event, salah satunya di awal Desember 2017, yaitu Indonesia Open Aquatic Championship 2017. Bertajuk sebagai test event, tentunya ajang ini akan digelar di New GBK Aquatic Stadium. Sebanyak lima cabang akan dipertandingkan, yakni menyelam, renang indah, renang, polo air, dan renang master.
Selain itu, event kejuaraan renang antar perkumpulan se-Indonesia (Krapsi) antar klub juga akan dilakukan. “Itu semua dilakukan dalam rangka persiapan Asian Games, dan juga Pelatnas juga sudah dilakukan. Semoga target kita bisa tercapai nantinya,” katanya. (ren)
Kolaborasi Akuatik Indonesia dengan Komunitas Renang Indonesia di Festival OWS Bali
Akuatik Indonesia bersama Komunitas Renang Indonesia untuk menggaungkan gerakan Ayo Berenang dalam Festival OWS di Bali.
