Bincang Eksklusif Juara UFC Israel Adesanya: Animasi dalam Oktagon UFC

Juara kelas menengah UFC, Israel Adesanya
Sumber :
  • talkSport

VIVA – Nama Israel Adesanya mungkin belum terlalu didengar selayaknya, Khabib Nurmagomedov, Conor McGregor, Justin Gaethje, atau Tony Ferguson. Tapi, sejatinya Adesanya memiliki gaya khas yang punya nilai jual tinggi di UFC.

Selamatkan Orangtua dari Kebakaran, Mantan Petarung UFC Mark Coleman Kritis di RS

Pun, prestasi Adesanya terbilang mengesankan. Dalam 19 laga di pentas mixed martial arts profesional, Adesanya belum pernah kalah. Rekor itu termasuk dalam delapan laga di UFC.

Ya, benar, Anda tidak salah baca. Adesanya baru delapan kali bertarung di UFC dan statusnya adalah juara bertahan kelas menengah.

Pengakuan Legenda MMA Royce Gracie Setelah Memeluk Agama Islam

Menakjubkan dengan statusnya itu. Menilik lebih jauh, Adesanya sebenarnya bisa jadi juara di UFC hanya tujuh kali bertanding.

Tujuh kali, Adesanya harus bertarung pula melawan berbagai bintang papan atas hingga veteran UFC. Anderson Silva, Kelvin Gastelum, dan Robert Whittaker, jadi korban Adesanya demi meraih sabuk kelas menengah.

Usai Jeka Saragih Guncang UFC, Eperaim Ginting Hadapi Petarung Irlandia di Cage Warriors

Dan, saat mempertahankan sabuk, dia harus menghadapi Yoel Romero. Pun, dalam duel itu, The Last Stylebender bisa meraih kemenangan.

Catatan luar biasa. Dan, Adesanya kini mengincar rekor tak terkalahkan dalam 20 laga. Lawannya, Paulo Costa, petarung tangguh asal Brasil.
Juara kelas menengah UFC, Israel Adesanya

Bisa dikatakan, Costa jadi salah satu ujian terberat bagi Adesanya. Sebab, Costa punya torehan tak terkalahkan pula. Bedanya, dia baru 13 laga tak terkalahkan.

Adesanya tampak santai menghadapi duel tersebut. Dia justru merasa, Costa tak spesial. Loh, kenapa terlalu percaya diri? Apa sebabnya?

VIVA mendapatkan kesempatan melakoni bincang-bincang khusus dengan Adesanya. Lewat aplikasi Skype, kami mengulik persiapan Adesanya menghadapi Costa. Termasuk, membongkar hobinya yang di luar kebiasaan petarung, yakni menonton dan membaca animasi Jepang, atau manga.

Berikut kutipan wawancaranya:

Hei Israel, apa kabar? Bagaimana persiapan jelang lawan Paulo?

Biasa, selayaknya menghadapi pertarungan saya terus meningkatkan tubuh ini. Fisik, teknik striking, terus saya mantapkan demi membuatnya terkapar.

Striking? Dalam artian, kamu tak mau menghadapi Costa dalam duel submission?

Saya mau menghajarnya. Terutama di wajahnya. Saya ingin menghancurkannya, menendang tubuhnya sampai jatuh ke kanvas. Tapi, ini bukan pertarungan yang melibatkan masalah personal.

Dan, ini bukan ujian terberat bagi saya. Dia cuma petarung biasa, yang harus saya hadapi dalam upaya mempertahankan sabuk. Saya yang terbaik, pastinya akan mempertahankan sabuk ini.

Anda begitu yakin menghadapi Costa. Apakah memang ada senjata yang diandalkan? Apalagi, perbedaan postur Anda dengan Costa cukup mencolok. Dia berotot, Anda terlihat lebih ceking dan hanya mengandalkan jangkauan.

Ingat kawan, saya punya kemampuan dalam kombinasi striking. Tubuh ini kuat, serangan saya cepat.

Dengan berbagai latihan yang sudah saya jalani, pasti dia kewalahan. Saya akan membuatnya terkapar di atas oktagon. Lihat saja, saya mau fokus, membuktikan diri dengan kemampuan kombinasi striking.

Petarung UFC, Israel Adesanya.

Umumnya, jelang laga, Anda mengambil inspirasi dari karakter anime atau manga?

Kali ini, saya mau meniru gaya Jet Li dalam film Unleashed. Kenapa? Keren kawan. Lihat saja, bagaimana ketenangannya dalam bertarung. Saya akan menirunya nanti dan menghibur penonton.

Soal manga, Anda petarung UFC yang hobinya di luar kebiasaan, suka menonton dan membaca komik. Terlebih, julukan Anda adalah The Last Stylebender, mirip Avatar:The Last Airbender. Bisa dijelaskan?

Sejak dulu memang saya hobi. Saya juga mendalami animasi. Mungkin, di akhir karier nanti, saya akan jadi animator.

Memang, sudah sejak kecil, saya mau jadi seorang animator. Karena suka dengan animasi. Kartun-kartun Disney juga sering saya tonton.

Ini bagian dari hidup saya. Ya, semoga saja, di akhir karier nanti, setelah selesai bertarung, impian saya bisa terwujud. Apalagi, saya sudah punya modal.

Dari kabar yang beredar, Anda paling suka dengan Naruto?

Ya, kawan. Naruto adalah karakter yang inspiratif. Tak cuma Naruto, karakter lain juga punya kesan tersendiri karena pesan moralnya.

Saya mengambil yang positif dari sikap mereka. Itu yang bisa diterapkan di atas oktagon. Karena, tak mungkin jurus-jurus ninja mereka digunakan di atas oktagon, kecuali beberapa yang memang cukup masuk akal seperti pukulan-pukulan keras dan lainnya.

Kalau dilihat, gaya Anda sebenarnya memang mirip, dengan karakter Might Guy di animasi Naruto, benar menirunya?

Terima kasih telah menilai saya sampai sejauh itu, sangat mengapresiasi. Ya, sebenarnya ada beberapa gaya yang memang ditiru dari sejumlah karakter.

Mungkin, bisa saja nanti saya terapkan di atas oktagon. Tapi, harus dipilah mana yang masuk akal. Pada dasarnya, semangat juang dan sifat pantang menyerah dari karakter-karakter animasi yang saya tonton, adalah poin positif untuk karier di MMA. Banyak pesan moral yang muncul dari animasi tersebut.

Saya mengikuti Naruto, dengan setia. Saya juga selalu mencoba menjaga jarak saat mengikuti filmnya. Sebab, sangat banyak serialnya, sekitar 720 episode dalam empat tahun.

Jadi, peran animasi cukup besar dalam karier Anda sebenarnya. Dan, apakah dengan berbagai modal tersebut, Anda yakin bisa bicara banyak di divisi ini, menegaskan status sebagai juara yang tak terkalahkan?

Saya yakin, memang ada ambisi masuk dalam jajaran Hall of Fame UFC. Percaya, tak ada satu pun yang bisa menandingi saya di divisi ini. Saya yang terbaik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya