Rionny Mainaky Pahami 'Penyakit Kronis' Tunggal Putri RI

Kepala Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Rionny Mainaky
Sumber :
  • PP PBSI

VIVA – Memilih kembali pulang ke Tanah Air usai sukses membangun pondasi kokoh skuat bulutangkis Jepang bukanlah hal yang sepele bagi seorang Rionny Mainaky, salah satu sosok peracik formula jitu ketangguhan Yuta Watanabe cs.

Gregoria Mariska Tumbang, Indonesia Cuma Sabet Satu Gelar di Swiss Open 2024

Reputasi mentereng membawa armada Negeri Sakura berjaya di panggung kelas dunia tentunya adalah karya agung yang tak bisa dihasilakan oleh sembarangan orang.

Etos kerja tinggi dan budaya disiplin yang kuat di masyarakat Jepang tentunya sebuah keuntungan tersendiri bagi Rionny mendidik dan menularkan ilmunya bagi para pebulutangkis di sana.

Ditambah Gregoria Mariska, Indonesia Kirim 3 Wakil ke Final Swiss Open 2024

Lantas, bagaimana kakak kandung Rexy Mainaky tersebut melihat sektor tunggal putri yang akan ditanganinya saat ini?

"Mereka rajin lah, tinggal dibiasakan sabar, konsentrasinya bisa lebih lama dan nggak mau nyerah walaupun sesulit apapun dalam lapangan," ungkap Rionny Mainaky dalam rilis resmi PBSI.

Penyesalan Gregoria Mariska Tersingkir dari All England 2024

"Karakter, disiplin adalah budaya orang Jepang. Sebisa mungkin kita lebih rajin dari pemain Jepang. Selanjutnya adalah stamina. Yang pertama, rajin dan disiplin dulu. Raih cita-cita dan kesempatan ini, latihan dan istirahat harus teratur," ujarnya.

Apakah eks asisten pelatih Markis Kido/Hendra Setiawan ini justru terbebani dengan target utama meloloskan penggawa tunggal putri lolos ke Olimpiade Tokyo 2020?

"Saya memang suka tantangan, sebenarnya tidak susah kalau kita rajin dan benar-benar menerapkan manajemen dengan tekun dan baik," tegas Rionny.

"Kalau skill sih sudah baik, tinggal taktik bertanding dan daya juang yang pantang menyerah seperti Ibu Susy Susanti, ha ha ha," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya