- PBSI
VIVA – Jonatan Christie akhirnya mempersembahkan gelar juara Australian Open 2019 bagi Indonesia, dia merebut tahta juara setelah di final mengalahkan rekan senegara, Anthony Sinisuka Ginting.
Namun, di balik prestasi Jonatan ini ada beberapa fakta penting yang layak disimak, berikut ulasannya:
Pertama, gelar juara ini sangat penting artinya bagi Jojo, sebab ini merupakan gelar juara kedua dalam kariernya sepanjang turun tanding di turnamen BWF World Tour.
Dan hebatnya secara kebetulan kedua gelar juara BWF World Tour direbut Jojo dalam dua turnamen beruntun, sebelumnya pada Mei 2019, Jojo menjuarai New Zealand Open 2019.
Kedua, Jojo merupakan orang menyingkirkan juara bertahan Australian Open 2018, Lu Guangzu di turnamen ini. Pemain China itu gagal mempertahankan gelarnya karena dihajar Jojo di babak pertama Australian Open 2019.
Ketiga, Jojo juga berhasil menumbangkan raja raksasa bulutangkis dunia, Lin Dan di turnamen ini. Pemegang rekor 5 kali juara dunia dan 2 kali juara Olimpiade itu dikalahkan cuma dalam dua gim saja di perempatfinal.
Keempat, kemenangan di final merupakan pembalasan dendam atas kekalahan di final Korea Open 2017 dari tangan Anthony Sinisuka Ginting.
Kelima, tentunya Indonesia patut berbangga pada Jojo dan Ginting, karena sudah sejak 2010 tak ada seorang pun tunggal putra RI yang mampu menjuarai turnamen ini, tunggal putra RI terakhir kali menjuarai Australian Open di tahun 2009 melalui perjuangan Dionysius Hayom Rumbaka.
Dan yang terakhir, Jojo lebih tenang dan santai merayakan kemenangan di final. Tak ada lagi aksi telanjang dada seperti yang dilakukannya di Istora Senayan ketika merebut medali emas tunggal putra Asian Games 2018. Kali ini dia hanya menundukkan muka ke lantai sembari meluapkan kegembiraan.
Baca: Inilah Hasil Lengkap Final Bulutangkis Australian Open 2019
