- instagram/hendrasansan
VIVA – Berlabel salah satu legenda ganda putra Indonesia, sosok Hendra Setiawan telah jadi panutan dan teladan bagi deretan pebulutangkis muda Tanah Air. Berusia 34 tahun itu pun telah mengemas segudang pengalaman di pentas bulutangkis dunia.
Bercerita tentang asam garam kiprahnya, Hendra yang masih menyimpan obsesi berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 pun menuturkan sejumlah hal menarik seputar perjalannya sebagai maestro ganda putra.
Pemain berjuluk "jangkis" ini juga menuturkan banyak sekali momen yang harus dilaluinya dengan berbagai situasi dan kondisi yang tak menentu di arena pertandingan.
"Kalau ada yang bilang, mainnya lagi nggak enak, itu memang bisa saja dialami sama pemain, saya pun begitu. Kalau saya, main nggak enak itu kalau mau netting nyangkut, mau apa-apa nyangkut, mati sendiri," ungkap Hendra Setiawan dalam rilis PBSI.
"Kadang sudah prepare, tapi pas nggak enak mainnya, itu kadang nggak tahu faktor penyebabnya," tambah Hendra.
Lebih lanjut, Hendra mengatakan bahwa pemain tak boleh membiarkan keadaan ini terus terjadi di lapangan, pemain mesti mengetahui bagaimana caranya menghadapi kendala tersebut. Setiap pemain memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengatasi permasalahan di lapangan.
"Kalau lagi nggak enak mainnya, harus bisa ngatasin, semua pemain punya cara masing-masing. Kalau saya, jadi mainnya drive dulu, asal masuk dulu, tapi kadang asal masuk pun nggak dapet feel-nya. Nggak gampang, kan?" ucap Hendra yang kini berpasangan dengan Mohammad Ahsan.