- VIVA.co.id/Donny Adhiyasa
VIVA.co.id – Bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga primadona di Indonesia. Digandrungi dan berprestasi, tak pelak banyak orang tua yang mengikutsertakan anak-anaknya ke berbagai klub bulutangkis agar bisa menjadi atlet profesional.
Tapi, tak semua anak bisa menjadi pebulutangkis yang tangguh. Latihan fisik, teknik, dan lainnya, tak cukup.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Pertama adalah bakat.
Legenda bulutangkis nasional, Christian Hadinata, menyatakan bakat menjadi elemen penting bagi anak untuk bisa berkembang menjadi pebulutangkis andal. Bakat tersebut bisa berkembang, andai sang anak menjalani proses pembinaan yang terstruktur.
"Tentu, harus diperhatikan aspek bakatnya. Berbeda dengan aspek fisik dan teknik, bakat tak bisa dibentuk. Insting membaca arah bola lawan, tak bisa dibentuk. Itu sudah melekat dalam diri mereka," kata Koh Chris (sapaannya) kepada VIVA.co.id dalam rangkaian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017.
Hanya saja, kurangnya bakat, bisa diakali dengan dua elemen lain. Itu adalah semangat dan daya juang pemain. Jika dua elemen ini dimiliki pemain muda, bukan tak mungkin mereka bisa bersaing di level internasional.
"Pemain muda harus termotivasi melihat daya juang para senior, yang mampu membuktikan sikap pantang menyerah dan tak mau kalah. Itu juga jadi penentu dalam sengitnya arena laga," jelas Koh Chris. (one)
PBSI Kudus dan PB Djarum Gelar Festival Seneng Minton 2024
Pengurus Kabupaten (Pengkab) PBSI Kudus bekerja sama dengan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum menggelar kegiatan pengenalan olahraga bulutangkis
