Resmikan Istora, Jokowi Mengaku Kaget

Presiden Jokowi meresmikan Istora Senayan usai direnovasi
Sumber :
  • Agus Rahmat/ VIVA

VIVA – Presiden Joko Widodo, meresmikan Istora Senayan usai direnovasi. Diketahui pemugaran besar-besaran dilakukan karena arena tersebut akan digunakan sebagai salah satu venue pagelaran Asian Games ke-XVIII pada Agustus 2018 ini.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Jokowi tiba, langsung disambut meriah ratusan masyarakat dan para penggiat olahraga. Mantan gubernur DKI itu mengaku terkejut, melihat perubahan Istora yang menurutnya sangat bagus.

"Saya betul-betul terkejut masuk ke sini tadi. Ada perubahan total dari Istora dari keadaan sebelumnya," kata Jokowi, dalam sambutannya, Selasa 23 Januari 2018.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Jokowi melihat, renovasi yang dilakukan tidak mengubah bentuk aslinya. Nilai kesejarahannya tetap dipertahankan oleh pemerintah.

"Renovasi besar ini saya lihat mengembalikan pada bangunan awal Istora pada tahun 60-an," katanya.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan raket kepada para mantan pemain bulutangkis. Seperti Susi Susanti, Haryanto Arbi, Alan Budi Kusuma, Ivana Lee, Chandra Wijaya, dan Yuni Kartika.

"Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa, renovasi istora GBK saya resmikan," kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaham Rakyat Basuki Hadi Mudljono memaparkan, renovasi Istora ini dilakukan sejak September 2016.

"Selesai Desember 2017. Ada 7166 tempat duduk single. Ini pembangunan heritage sehingga beberapa bangku kami sisakan dalam rangka melihat heritagenya gedung ini," jelas Basuki.

Istora ini juga, dijadikan sebagai gedung serba guna. Karena tidak hanya untuk venue Asian Games, tetapi juga kegiatan komersil lain.

"Biasanya juga ada konser musik. Pada saat ini dilaksanakan juga venue Indonesian Master," lanjutnya.

Turut mendampingi, Mensesneg Pratikno, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Seskab Pramono Anung, dan Menpora Imam Nahrawi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya