Video Analisis Sosiolog tentang Fenomena Crosshijaber

Psikolog Poppy Amalia
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Media sosial tengah dihebohkan oleh kelompok crosshijaber, sebutan untuk komunitas pria yang suka memakai busana muslimah seperti gamis, kerudung atau hijab, dan cadar. Identitas kelelakian mereka tak diketahui dengan busana itu karena sekilas menyerupai seorang muslimah.

Makin Cantik Berhijab, Rebecca Klopper Didoakan Dapat Jodoh yang Lebih Baik

Crosshijaber berasal dari kata crossdressing, merujuk pada pria yang berpenampilan seperti wanita, menggunakan hijab dan bercadar. Keberadaan mereka menjadi kontroversi karena dianggap menyimpang dan mencoreng citra pengguna hijab.

Menurut para psikolog, motif mereka berperilaku begitu bermacam-macam, di antaranya tak nyaman dengan identitas seksual mereka (transvestisisme), ekspresi diri/hiburan, penyamaran untuk tindakan kriminal, dan lain-lain.

Zara Putri Ridwan Kamil Unggah Foto Produk Pro-Israel, Langsung Tuai Hujatan

Psikolog Poppy Amalia mengatakan, komunitas itu terbentuk akibat kegelisahan individu-individu yang megalami persoalan-persoalan di waktu lampau, misal tekanan lingkungan, tuntutan keluarga, lemahnya pola asuh figur ayah dan ibu, dan lain-lain.

Gejala crosshijaber, menurut Poppy, memang cenderung baru, tetapi crossdressing sebenarnya sudah lama, bahkan ribuan tahun sebelum Masehi. Di Indonesia pun ada budaya atau tradisi yang memaklumkan pria mengenakan pakaian wanita.

5 Potret Paula Verhoeven Berhijab, Cantik dan Anggun!

Simak penjelasan lengkap Poppy Amalia tentang gejala crosshijaber dan crossdressing dalam video berikut ini:

>
Presiden Iran Ebrahim Raisi

Dapat Kecaman Keras, Presiden Iran Tetap Pertahankan Aturan Hijab yang Ketat

Presiden Iran Ebrahim Raisi ingin mempertahankan pemeriksaan polisi yang ketat terhadap perempuan yang melanggar peraturan wajib hijab.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024