VIDEO: Ibu dan Dua Anaknya Disekap Penagih Utang

Seorang ibu dan dua anaknya disekap di rumahnya oleh penagih utang alias debt collector di Batam, Kepulauan Riau, akhir pekan lalu.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Seorang ibu dan dua anaknya disekap di rumahnya oleh penagih utang alias debt collector di Batam, Kepulauan Riau, akhir pekan lalu. Si ibu, Wiwi Elis Widyawati, bahkan menyaksikan kedua anaknya menderita mendapat siksaan penagih utang itu.

Codeblu Belum Bayar Utang Rp500 Juta, Aline Adita Ancam Bakal Sita Asetnya

Perkara utang-piutang Wiwi bermula ketika dia terdesak kebutuhan ekonomi karena mengurus kedua anaknya sendirian sementara sang suami bekerja di Jakarta tetapi berpenghasilan pas-pasan. Wiwi terpaksa meminjam uang kepada rentenir berkedok 'koperasi'.

Wiwi ditawari pinjaman uang dari beberapa koperasi sampai-sampai dia tak menyadari utangnya sudah banyak sehingga harus gali lubang tutup lubang untuk membayar utang-utangnya. Pada Minggu lalu, rumah kontrakannya tiba-tiba digembok oleh seorang penagih utang sehingga dia dan kedua anaknya tak bisa keluar rumah, termasuk untuk membeli makanan dan minuman.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Setelah lebih sembilan jam dikurung di rumah kontrakannya, dia mencoba bernegosiasi dengan si penagih utang. Tetapi upayanya tak ditanggapi. Akhirnya dia mengadukannya kepada sang suami di Jakarta. Sang suami lantas melapor kepada seorang temannya yang kebetulan mengenal pejabat Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kepulaua Riau.

Polisi segera membebaskan Wiwi dan kedua anaknya sekaligus menangkap si penagih utang. Aparat menjerat pelaku dengan pasal berlapis, yakni Pasal 333 KUHP dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

Simak proses pembebasan ibu dan kedua anaknya serta penangkapan si penagih utang dalam video berikut ini:

Lapangan Tiananmen, China.

China di Asia: Kehadiran Rentenir di Negara-negara Berkembang

Investasi China yang menyamar sebagai lender of last resort disinyalir telah terbukti merugikan seluruh Asia, bahkan sub-kawasan tertentu di benua ini.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024