- Instagram/infia_fact
VIVA – Ponsel pintar atau smartphone telah menjadi kebutuhan wajib setiap orang. Bagaimana tidak? Selain digunakan sebagai alat komunikasi, pengguna juga dapat bermain game hingga menonton film di ponsel canggih tersebut.
Namun karena sering kali mengalihkan fokus, pada akhirnya ada sekolah dan pesantren yang melarang murid-muridnya untuk membawa smartphone. Meski aturan tersebut sudah tertulis jelas, masih saja ada murid yang nekat membawa telepon pintar ini ke sekolah.
Biasanya jika ada yang melanggar, smartphone tersebut akan disita guru dan baru boleh diambil oleh orang tuanya. Tapi berbeda dengan kisah yang belum lama ini viral. Kejadian ini terjadi di sebuah pesantren.
Di pesantren itu, santri dilarang membawa smartphone karena dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan belajar selama mondok di sana. Namun, saat para guru merazia, ditemukan belasan telepon pintar dibawa secara diam-diam.
Agar dapat memberikan efek jera, guru-guru di pesantren itu melakukan hal di luar dugaan. Seluruh ponsel pintar milik santri dikumpulkan di atas meja. Kemudian guru tersebut menghancurkannya dengan palu. Ponsel-ponsel itu pun rusak, ada juga yang sampai hancur berkeping-keping. Saat ponsel tersebut dieksekusi, para santri menonton dari kejauhan. Berikut videonya dilansir dari @infia_fact di Instagram. (LUV)
Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung
Penjualan iPhone telah hancur turun 10%, Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) kehilangan posisi nomor satu dalam pengiriman ponsel pintar global pada kuartal pertama.
