- vstory
VIVA – Sindrom mulut terbakar juga dikenal sebagai glossodynia. Dalam kondisi ini, sensasi terbakar yang khas dirasakan di lidah. Kamu akan merasakan lidahmu seperti terluka karena makanan atau minuman panas.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan fungsi sensorik rasa pada beberapa penderita. Umumnya, penyakit ini sering ditemukan pada wanita yang sedang menopause daripada pada pria.
Penyebab sindrom mulut terbakar dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Jika setelah pemeriksaan tidak ada kelainan klinis, ini adalah sindrom mulut terbakar primer. Jika sensasi terbakar di mulut disebabkan oleh kondisi medis tertentu, ini adalah sindrom mulut terbakar sekunder.
Langkah Pengobatan
Pada sindrom mulut terbakar primer, langkah perawatan harus dilakukan untuk mengurangi keparahan gejala yang timbul. Metode tersebut termasuk olahraga teratur, mengurangi stres, menghindari konsumsi makanan pedas atau asam, mengganti pasta gigi, menghindari obat kumur yang mengandung alkohol, diet seimbang, dan memastikan cairan tubuh yang memadai.
Untuk sindrom mulut terbakar sekunder, perawatannya sangat tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya. Konsultasi dengan dokter diperlukan.
Pencegahan
Tidak ada cara untuk mencegah sindrom mulut terbakar. Namun, ingatlah untuk menghindari tembakau, makanan pedas, makanan panas, dan alkohol. kamu mungkin bisa mengurangi dampak kebelakang agar kondisi tidak makin memburuk.
Nah, itulah sindrom mulut terbakar. jika kamu merasakan gejala-gejala tersebut, kamu harus langsung mengunjungi dokter untuk penanganan yang benar.
Berapa Lama Rata-rata Umur Hidup Orang Indonesia? Ternyata Sampai Angka Ini
Angka harapan hidup orang Indonesia meningkat sebesar 0,31% pada 2023 yaitu sebesar 79,93 tahun dari sebelumnya yaitu 73,7 tahun pada 2022, menurut data BPS.
