Suami Silau dengan Harta Warisan, Begini Akhir Kisahku

Ilustrasi orang kaya.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sebuah cerita keluarga yang menyayat hati. Setelah sekian lama mengarungi bahtera rumah tangga, semuanya seolah sirna hanya karena menurutkan nafsu duniawi saja. Sebut saja namaku Linda (samaran) dan suami Lindung (bukan nama sebenarnya). Semoga melalui kisah ini dapat menjadi pembelajaran bagi orang lain.

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber

Berawal sembilan tahun yang lalu. Aku resmi membangun sebuah rumah tangga bersama Mas Lindung. Kami dikaruniai tiga anak perempuan dan semua rumah tangga kecil ini berjalan  dengan bahagia dan harmonis.

Seiring berjalannya waktu, pekerjaan suamiku mulai mengalami gangguan. Dia tak lagi menjabat sebagai seorang pemimpin di salah satu perusahaan swasta. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk berhenti bekerja.

Government Targets on Acquiring 61 Percent Freeport Share

Sejak itu, keluargaku mengalami guncangan ekonomi yang sangat hebat. Sampai-sampai, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak saja, kami harus berutang ke sana-sini. Entah apa yang merasuki benak suamiku.

Ia membujukku untuk menjual sebidang aset peninggalan orangtuaku. Jika dinominalkan, nilai sangat lumayan. Tapi, aku tidak sendiri karena aku masih memiliki keluarga lain, abang dan adik-adikku. Sebab mereka lebih membutuhkan dari kami. Andai kata kami menjual aset yang tersisa, sangat tidak mungkin.

4 Moscow Terrorists Under the Influence of Drugs

Aku tak ingin menjadi kakak yang kejam dan haus dengan harta. Aku pun mencoba menjelaskan kepada suamiku perihal harta warisan. Intinya aku menolak keinginan suami. Beberapa bulan kemudian, Lindung mulai berubah sikap. Ia lebih sering mementingkan dirinya sendiri ketimbang aku dan anakku. Ia lebih banyak cuek dan seolah tak peduli.

Ketika aku menyapanya ia cenderung emosi dan marah. Situasi itu terus berlanjut hingga bilangan tahun. Puncaknya satu tahun kemudian, ia memutuskan untuk pergi mencari kehidupan lain. Ia tidak siap dengan keadaan saat ini.

Aku tak berdaya, aku takut. Sampai pada akhirnya ketakutan itu menjadi kenyataan. Mas Lindung pergi tanpa kabar. Semoga tuhan mempertemukan kami dan memberikan jalan terbaik untuk keluarga kecilku.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.