Tips Mengelola Limbah Nasi dan Limbah Plastik ala Mahasiswa Undip

Foto bersama Penanggung Jawab PKK Desa Sendang
Sumber :
  • vstory

VIVA.co.id – Beberapa program monodisiplin Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro  telah terlaksana di Desa Sendang, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Minggu (4/8/2019)

KKN Tematik: Video Dongeng untuk Media Literasi Digital AUD

Di antaranya mengenai Pemanfaatan Limbah Nasi Menjadi MOL (Mikroorganisme Lokal) oleh Atslin Aryaningjannah, mahasiswa program studi Agroekoteknologi, dan program Pembuatan Mesin Pirolisis Sederhana Pembuat Bahan Bakar Minyak dari Sampah Plastik oleh Dwitiya Dwiyantama, Mahasiswa Teknik Mesin.

Program tersebut dilaksanakan pukul 15.00 WIB di Dusun Ngasinan RT 4, Desa Sendang, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.

Mengabdi Melalui KKN Universitas Diponegoro

Program ini dihadiri oleh 40 orang anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Ngasinan Desa Sendang.

Acara ini diawali dengan penjelasan mengenai pemanfaatan nasi sisa yang berasal dari makanan keluarga yang tak terkonsumsi kembali yang dapat digunakan sebagai pupuk cair dan dilanjut dengan cara pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal).

Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Undip di Tengah Pandemi COVID-19

Ibu-ibu PKK sangat antusias saat pemaparan materi, karena selain mudah dan murah bahan-bahan yang digunakan dapat berasal dari lingkungan sekitar.

Program tentang pemanfaatan nasi sisa ini diharapkan dapat mengurangi limbah nasi dari rumah tangga dan dapat digunakan sebagai hal yang lebih bermanfaat.

Dilanjutkan dengan program mengenai Pekarangan Lestari dan Bergizi.. Program ini juga difasilitasi dengan pemberian benih pakcoy, caisim, cabai dan pemberian polybag kepada ibu-ibu PKK.

Antusiasme ibu-ibu PKK sangat tinggi dalam mengikuti program tersebut. Dengan adanya pemaparan program Pekarangan Lestari dan Bergizi, diharapkan warga dapat mengaplikasikan dan dapat merasakan langsung hasil dari menanam sayur di pekarangan rumah.

Lalu, pemaparan program kedua dari Dwitiya Dwiyantama Tihata atau Titot, Mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro mengenai alat pembuat bahan bakar minyak sederhana dari limbah plastik.

Program ini dibuat karena belum adanya pengelolaan limbah plastik dari bank sampah yang ada di Dusun Ngasinan. Ibu-ibu PKK yang mengikuti program ini sangat antusias memperhatikan pemaparan materi yang disampaikan.

Mereka juga tertarik untuk memperoleh alat tersebut dan menjual bahan bakar minyak yang dihasilkan dari alat pirolisis sederhana yang dibuat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.