Pantaskah KPK Dikritik dan Dilemahkan?

KPK
Sumber :
  • vstory

VIVA – Tindak pidana korupsi di Indonesia seakan tidak pernah ada habisnya walaupun telah banyak pejabat pemerintahan dan pihak swasta yang terbukti bersalah dan tertangkap tangan oleh KPK.

Koruptor di negeri ini terus bertambah dan menampakkan diri sampai dengan saat ini.

Entah bagian dari kebutuhan atau bentuk dari keserakahan individu dalam melakukan tindak pidana korupsi, kejahatan korupsi di Indonesia ini bagaikan fenomena gunung es yang semakin digali semakin besar didapatkan.

KPK yang telah bekerja dengan serius dalam membongkar kasus demi kasus demi masa depan bangsa masih juga mendapatkan kritikan keras dari berbagai kalangan yang menurut mereka itu adalah bagian yang merusak mata pencarian mereka.

Bahkan, ada juga kritikan keras yang datang dari salah satu anggota dewan yang mengatakan "kalau ada lembaga yang bekerja terlalu kuat. ya harus dilemahkan".

Selama menjalankan tugasnya, kasus yang paling banyak ditemukan KPK adalah kasus suap dan mark-up harga adalah kasus yang paling trend dan sering diberitakan di media.

Indonesia dengan adanya KPK saja tercatat telah memiliki utang pada angka Rp 4.603 triliun yang tercatat sampai per 31 Juli 2019 lalu.

Angka utang tersebut jika dibagikan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, maka per orang akan menanggung sebesar Rp18.412.000.

Sigi Berduka, Banjir Lumpur Terjang Desa Baka

Bayangkan saja jika Indonesia tanpa KPK, pengadaan barang akan di mark-up, kasus demi kasus akan terbungkam oleh suap dan pastinya garis kemiskinan di Indonesia akan terus tumbuh karena utang yang meningkat tajam.

Ya, walaupun sekarang posisi KPK lebih terlihat seperti tunggangan politik, tapi apakah pantas jika KPK yang telah mengorbankan waktu bahkan keselamatan nyawa mereka, seperti contoh kasus Novel Baswedan yang tersiram air keras tahun 2017 silam dikritik dan dilemahkan?

Bantuan Makanan dan Perhatian untuk Tenaga Kesehatan di Tengah Pandemi

Kalau tidak merugikan negara dan rakyat peduli amat ya, apalagi orang yang melakukan kritik tersebut orang yang telah dipecat dan tidak kelihatan karya nyatanya untuk Indonesia. (Sumber suara netizen)

Ilustrasi Maggot (Courtesy: mongabay.co.id)

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Maggot BSF mempunyai biomassa protein dan lemak tinggi. Protein yang bersumber dari maggot BSF lebih ekonomis, ramah lingkungan.

img_title
VIVA.co.id
1 November 2021
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.