Ingin Menambah Penghasilan dari Sabut Kelapa? Begini Caranya

cara pengolahan sabut kelapa
Sumber :
  • vstory

VIVA.co.id – Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai banyak pohon kelapa. Sejak kecil, kita telah dikenalkan bahwa pohon kelapa banyak sekali manfaatnya dari akar sampai daunnya. Contohnya serabut kelapa yang biasanya hanya dibuang ternyata dapat diolah kembali menjadi keset dari sabut kelapa.

Pemanfaatannya selama ini, buahnya menjadi santan dan minyak. Batangnya untuk kayu bangunan dan daunnya untuk kerajinan sapu, dan lain-lain. Limbah kulit buah kelapa yang selama ini cuma dibuang dapat dijadikan produk yang bermanfaat untuk lingkungan dan membawa nilai ekonomis di pedesaan.

Sabut kelapa pada umumnya hanya dimanfaatkan untuk keperluan bahan bakar bagi rumah tangga yang masih menggunakan kayu bakar. Di daerah yang merupakan penghasil kelapa, sabut kelapa sering dibuang begitu saja. Mungkin hanya pelaku usaha pembuatan bata dan genteng saja yang sering membutuhkan sabut kelapa tersebut untuk proses pembakaran.

Namun, ada beberapa pengrajin yang memanfaatkan sabut kelapa untuk diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Seperti apakah gambaran bisnis pengolahan sabut kelapa tersebut?

Cocofiber atau coconut fiber alias serat sabut kelapa merupakan bahan utama dalam pembuatan aneka produk kerajinan. Sabut kelapa yang masih kasar dan menggumpal diolah untuk memperoleh serat halus dengan dua cara, yaitu teknik tradisional (manual) dan teknik modern (mekanik). Di bawah ini salah satu contoh cara membuat kerajinan dari bahan sabut kelapa yaitu keset.

Alat yang dibutuhkan:

Rimbagan (tempat untuk menganyam), palu, pisau, gunting, dan gobet (alat pemangkas keset)

Bahan yang dibutuhkan:

Sabut kelapa, tali (tambang) dari sabut kelapa, minyak kelapa

Cara membuat keset:

Siapkan alat dan bahannya. Bentuklah sabut kelapa seperti bantal. Pasangkan tali atau tambang pada rimbagan sebagai alur untuk menganyam. Oleskan minyak secukupnya pada tali tersebut agar ketika dianyam tidak tersendat.

Anyamlah tali sebagai awalan sekaligus menjadi pondasinya. Anyam sabut kelapa seperti menenun, masukan dari atas ditata sejajar sampai semuanya terisi penuh. Setiap satu baris rapatkan dengan dipukul-pukul dari atas dengan palu agar keset menjadi padat dan kuat.

Setelah selesai menganyam, kemudian permukaan keset dipangkas agar rata. Kunci tali atau tambang agar anyamannya tidak lepas.

Keuntungan Bisnis Sabut Kelapa

Di Indonesia sendiri merupakan penghasil kelapa. Sabut kelapa kering dibuang begitu saja. Mungkin hanya pelaku usaha pembuatan bata dan genteng saja yang sering membutuhkan sabut kelapa tersebut untuk proses pembakaran. Tapi apakah sabut kelapa hanya bisa dijadikan sebagai bahan bakar untuk memasak, pembuatan batu bata, atau genteng saja? Tentu tidak.

Dewacoco Ubah Sabut Kelapa Jadi Bahan Bakar Biomassa

Para pengrajin telah memanfaatkan serat sabut kelapa untuk diolah menjadi barang-barang yang berguna, misalnya sapu lantai dan keset kaki. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi serta dengan pengolahan sabut kelapa yang inovatif, sabut kelapa dapat menjadi produk kerajinan yang benilai jual tinggi.

Seperti contohnya pemanfaatan sabut kelapa sebagai pengisi jok mobil sabut kelapa, kasur sabut kelapa, sofa sabut kelapa, pot sabut kelapa, dan aneka kerajinan sabut yang lainnya. Namun sayang, dengan peralatan yang masih sederhana tentu tidak mampu memproduksi dalam jumlah besar, sehingga bisnis yang dijalankan tersebut tidak dapat berkembang.

Ternyata Sabut Kelapa Memiliki Banyak Manfaat, Berikut Ulasannya

Sekian dari saya mengenai manfaat sabut kelapa dan cara pembuatan keset dari bahan sabut kelapa. Semoga bermanfaat.

Bea Cukai melepas ekspor perdana belasan ton produk cocofiber

Ekspor Perdana Belasan Ton Cocofiber Asal Pamekasan ke Tiongkok

Bea Cukai Madura melepas ekspor perdana belasan ton produk cocofiber asal Pamekasan menuju pasar Tiongkok (Cina) pada Senin, 04 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
6 Maret 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.