Menko Perekonomian Beri Kuliah Umum untuk Mahasiswa Baru IPB

Sumber : Biro Komunikasi IPB University
Sumber :
  • vstory

VIVA – IPB University menggelar Kuliah Umum Mata Kuliah Pengantar Ekonomi bagi mahasiswa baru IPB University angkatan 57 secara daring, mengangkat tema “Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia Post Pandemi : Prospek Sektor Pertanian dan Ekonomi Kreatif” bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Minggu (13/09).

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria dan mengatakan, pada masa pandemi, perekonomian Indonesia mendapat tantangan tersendiri untuk mencapai kemandirian pangan. Rektor berharap kuliah umum ini dapat memberikan pandangan akan prospek perekonomian Indonesia serta mengarahkannya bagi jangka pendek maupun jangka panjang.

“Dan saya juga berharap mahasiswa IPB University bisa terus meng-update perkembangan yang ada, sehingga mahasiswa mempunyai wawasan makro yang baik dan bisa memahami  peta konstelasi bagaimana posisi pertanian dalam arti luas dalam dinamika Indonesia sampai hari ini maupun ke depan,” tuturnya.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Sebagai pembicara utama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ir. Airlangga Hartanto, MT, MBA menyampaikan pentingnya pengetahuan perdagangan di era globalisasi bagi generasi muda terutama mahasiswa. Ia mengatakan bahwa penting bagi negara untuk menunjang sektor pertanian, perhutanan dan perikanan sebagai sektor terbesar yang menyumbang pertumbuhan Indonesia.  

"Di kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri berada pada rentang – 1,1 hingga 0.2. Namun kita optimis bahwa pada tahun depan akan tumbuh dari 4.5 - 5.5%, menurut lembaga internasional seperti IMF dan World Bank. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di masa mendatang karena saat ini nilai tukar petani masih rendah akibat pandemi, " jelasnya.

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Lebih lanjut dikatakannya, intervensi teknologi dalam sistem pertanian yang lebih modern juga penting untuk menunjang produktivitas secara signifikan.  "Pengembangan food estate di Kalimantan Tengah hingga pembangunan mangrove secara berkelanjutan untuk menggali potensi agrikultur menjadi langkah penting untuk mendongkrak perekonomian dan ketahanan pangan Indonesia, " jelasnya. 

Ia juga mengatakan bahwa penting bagi mahasiswa untuk mengetahui instrumen keuangan Green Sukuk karena memiliki potensi pasar yang besar.  Potensi sebesar 130 miliar US Dollar dari sektor digitalisasi menurutnya juga perlu diperhatikan.

Dengan menggandeng generasi muda sebagai The Future of Work untuk mempelajari bahasa coding dalam memahami bahasa digital, ia optimis bahwa langkah tersebut akan membawa perekonomian Indonesia lebih baik lagi.

“Harapan kepada adik-adik mahasiswa, menjadi penting untuk menguasai digitalisasi.  Tantangan utamanya adalah bagaimana usaha yang dilakukan secara bersama ini dilakukan, karena pada dasarnya pekerjaan secara daring lebih sulit daripada luring. Maka dari itu, pemerintah memerlukan pendapat dari berbagai ahli bagi perbaikan serta transformasi pada berbagai sektor untuk mengatasi sektor-sektor yang terdampak akibat pandemi, " ungkapnya.

Ia juga berharap agar mahasiswa dapat menguasai literasi digital apapun bidang yang digeluti untuk turut membantu pemerintah mengatasi dampak-dampak pandemi.
Pada kuliah umum ini menghadirkan Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, Prof Dr Nunung Nuryartono sebagai moderator acara. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.